Selasa, 16 Februari 2010

BANYAK CINTA UNTUK KITA

Sesuatu yang akan tetap saya yakini, tidak ada yang kebetulan dalam hidup. Termasuk saat akhirnya saya harus menjalani kehidupan hari kemarin. Jika tulisan Kahlil Gibran berbunyi “aku ingin mencintaimu dengan sederhana”, maka saya akan menulis “dengan banyak hal sederhana, Tuhan benar-benar mencintai saya”. Banyak hal dikemas secara sederhana, tapi dampak yang ditimbulkan tidaklah sederhana, bahkan mungkin berdampak sistemik. Lihat, betapa berkurangnya lelah otak saya setelah Dia memposisikan saya dalam perbincangan ringan dengan banyak orang.

Berawal dari analisa ayam kecap Terminal Ledeng yang sedang kami makan, dengan bertemankan acara lawakan yang seakan sudah wajib menjadi tontonan, munculah berbagai teori tentang hubungan makanan dengan golongan darah. Semua disampaikan oleh seorang ahli gizi yang tidak perduli dengan asupan gizinya sendiri. (ehm..ini fakta hadirin, dia kerjaannya makan ayam, padahal unggas yang satu ini sebaiknya tidak dia konsumsi). Tapi kami tetap percaya kepada sang ahli yang satu ini, karena dia bersandar pada keilmuan yang valid. Obrolan ini sangat meresahkan seorang yang bergolongan darah B, karena ternyata dia harus banyak makan sayur yang tidak dia sukai. Tapi pemilik golongan darah AB - yang saat ini tengah sibuk mengatur pola makan -, terlihat santai karena dia adalah pemakan segala. (bahkan tangan saya pun pernah dia gigit). Sementara yang satu orang lagi sangat berjasa karena menghadirkan nasi dalam menu makanan kami malam itu.

Beranjak ke tempat lain, saya bergabung dengan dua orang yang sedang “ngebul” sambil menikmati teh hangat yang tulisan merk-nya cukup sulit dilafalkan. Rasa dan aromanya sangat enak, berbeda sekali dengan teh dari kamar saya yang sering diejek karena rasanya seperti teh kesukaan nenek-nenek. Kami mengobrol ngalor ngidul menertawakan kehidupan. Bahkan keluar beberapa hipotesis tentang pengaruh lokasi pemakaman terhadap penampilan hantu yang sering muncul menghiasi layar kaca. Tahukah kalian kenapa hantu Indonesia, hantu Cina dan hantu negara barat penampilannya berbeda? Pembahasan lengkapnya ada di malam itu.

Tak lama kemudian, tv 0ne mengantarkan kami pada pembicaraan klasik tentang kekaguman dua orang teman saya itu pada Tina Talisa. Saya doakan, semoga suatu saat kalian bisa bertemu idola kalian itu! Satu persatu teman-teman yang lainpun mulai berdatangan. Orang pertama datang menunjukkan rekaman aneh yang membuat kami terpingkal-pingkal, sampai akhirnya dia tertidur karena mungkin telah melewati hari yang melelahkan. Teman kedua dan ketiga datang saat kami sedang menjadi saksi Andy F. Noya yang mulai asyik menendang tamu-tamu undangannya dengan ribuan pertanyaan. Korban tendangan Andy Noya malam itu adalah Bang Iwan, seorang musisi yang nama besarnya tidak perlu lagi dipertanyakan. Darisana, keluarlah perbincangan tentang kebugaran fisik para musisi. Mitos yang kian kuat dengan berbagai contoh yang sulit terbantahkan.

Perbincangan malam itu telah banyak meringankan beban pikiranku. Semua itu begitu sederhana, dengan aneka bentuk dan warna, tapi telah membuat hariku semakin berwarna. Tidak akan ada satupun alasan bagiku untuk berprasangka buruk terhadap-Nya. Maaf, mungkin hanya orang-orang tertentu yang akan mengerti dengan tulisan ini.
Hatur nuhun…

Senin, 01 Februari 2010

DILEMA PIALA DUNIA

bingung mo nulis apaan... yang jelas ini fakta!!! hahahaha (bukan lelucon loh...!)
Piala dunia....siapa ya juaranya tahun ini? Piala dunia kemaren Italia. Walaupun dunia persepakbolaan negara itu sedang dilanda krisis karena ulah para mafia bola, para pemainnya bermain dengan sangat apik. Jerman yang begitu berkuasa di babak penyisihan tak berkutik saat bertemu Italia di semifinal. Gocekan Andrea Pirlo di lini tengah, sundulan Marco Materrazi di barisan belakang membuat pendukung tim Jerman hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala mereka.
Ah, gak seru kalo myeritain kronologisnya sekarang, itu kan udah diliat temen-temen 4 tahun lalu. Udah basi untuk diceritain. Nah, yang tak kunjung kupahami sodara-sodara, kenapa perhelatan akbar itu selalu di saat-saat paling krusial dalam hidupku??? Bayangin aja piala dunia kemaren tu pas banget sama UJIAN NASIONAL.
Disanalah dilemanya, kawan. Kadang aku benci sama panitia piala dunia kenapa bikin jadwal gak liat dulu jadwal anak sekolah di Indonesia? Kalo bukan lagi UN sih gak masalah wong kita belajarnya bisa dihitung jari. Wkwkwkwkwk... Lha ini pas UN, yang notabene adalah penentu masa depan kita, harga diri kita lebih tepatnya. Karena si sayah mah orangnya kadang-kadang suka rada bego bin error, malam sebelum ujian mata pelajaran Bahasa Inggris, begadang nonton pertandingan antara Italia vs Perancis. Yaaa mau belajar juga belajar apaan, englishnya juga cuma tau YES sama NO..jadi pasrah aja lah, gimana besok aja! alhasil nilai B.Inggris si sayah luar biasa...!!! Unbelievable!!!!
Lantas piala dunia kali ini gimana? mantaff.... ternyata eh ternyata jadwal pertandingannya bentrok sama ujian sidang skripsi!!!! Wah, FIFA memang kurang bersahabat denganku. klik disini aja ya kalo mau tau jadwalnya

Minggu, 31 Januari 2010

Sakadang Cucurut dan Filosofi Kentut

Tuliskan apa yang anda pikirkan dan pikirkan apa yg anda tuliskan. (ce Wan: 2010)

Kamis, 28 Januari 2010, kepalaku ngebul penuh asap aneka warna dan aroma. Delapan jam bersama dosen pembimbing sungguh melelahkan sekaligus mengerikan. Empat jam bersama pembimbing satu dan empat jam lebih dekat dengan pembimbing dua. Seperti judul acara tv memang, tapi tak sesantai yang biasa kita lihat di acara tv itu. Ini bukan tentang obrolan asal-usul nama pemberian orang tua atau tentang betapa berkesannya kisah perjalanan hidup saat masih usia remaja. Ini tentang mental! Ah, berat nian kalimat terakhirku itu. Hahay..

Salah satu dosen pembimbing mengawali bimbingan kali ini dengan gelengan kepala. Alamak, malang benar nasibku ini, kawan! Kalimat pertama sekaligus pembuka dari sekian puluh halaman yang kukerjakan dengan penuh keyakinan, ternyata masih jauh dari harapannya. Terlalu simpel, katanya. Tak kusangka, semua ide brilian yang kutulis bersandingan dengan runtuyan teori luhur para ahli, ambruk seketika oleh gelengan kepala dan kalimat "terlalu simpel". Pada gilirannya kusaksikan benarnya prediksiku, kalimat-kalimat berikutnya menjadi bulan-bulanan beliau. Saat itu, saya layaknya seekor cecurut yang semua tabiatnya seakan tak pernah dianggap benar. Untunglah cecurut ini hanya mendapatkan rentetan indoktrinasi, bukan jebakan besi ataupun lemparan batu yg sarat dendam.

Berbagai hal keluar dari mulut pembimbing, mulai dari disparitas antara academic standard dan performance standard, ucapan adiluhung para tokoh politik dunia, sampai dengan dasar filosofi kentut. Semua kusimak baik2, sampai kusadari betul bahwa perutku yg tak sempat kuperhatikan telah berani memamerkan kompilasi album keroncong dan mata yg kurang tidur ini merasakan lelahnya. Dalam kondisi semacam ini, angguk pesetujuan dari beliau adalah gerakan langka dan teramat mahal. Untunglah gerakan itu muncul sekalipun di lembaran terakhir pekerjaanku. Dan pada akhirnya, 4 jam bersama pembimbing inipun ditutup dengan sebuah tantangan dari beliau. Okelah kalo begitu! Kuterima tantanganmu! Usahaku akan berlipat-lipat untuk tantanganmu ini! Begitu jawabku dalam hati.

Pelajaran moral tanggal 28 januari 2010: lengkapi skripsi anda, atau anda akan menjadi cecurut yang dicekoki landasan filosofi kentut